Viral Media - Enak yang kaya semakin kaya....Yang miskin tetap akan jadi miskin....
Jadi harus memutar otak untuk buat usaha...biar nggak jadi pengangguran.
Memang dengan semakin pesatnya kecanggihan teknologi, membuat manusia menjadi bergantung. Hingga akhirnya manusia pun akan tak berguna lagi. Karena Baru-baru ini ada keluaran kalau ratusan juta manusia akan menganggur.
Mengutip netz, berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI) akan menggusur beberapa sektor lapangan pekerjaan. Melalui sistem otomatisasi, pekerjaan yang selama ini dilakukan manusia akan tergantikan dengan mesin atau robot.
Penelitian terbaru dari McKinsey Global Institute mengungkap, otomatisasi akan menghapus 800 juta angkatan kerja di seluruh dunia.
Sepertiga terjadi di sektor industri Amerika Serikat, sepertiga di Jerman. Di mana, 30 persen dari total jam kerja akan dikerjakan oleh sistem otomatisasi tanpa manusia.
Tak hanya itu, separuh atau 375 juta orang yang terancam kehilangan pekerjaannya harus mencari mata pencaharian baru.
Sebab, sektor mata pencaharian mereka terancam terhapus dengan keberadaan mesin-mesin tersebut. Singkat kata, mereka tidak bisa pindah perusahaan atau tempat kerja, namun harus mencari peruntungan baru di bidang lain.
Jika mengacu pada perkembangan teknologi, krisis ini baru akan terjadi setelah tahun 2030. Meski begitu, Michael Chui, analis McKinsey menjelaskan, terbenamnya satu sektor akan melahirkan sektor yang lain.
"Seperti revolusi dokar ke mobil, di mana mata pencaharian seperti pembuat kereta dan sepatu kuda akan lenyap, digantikan dengan perakit mobil dan petugas SPBU," ujar Michael Chui dikutip dari Market Watch, Rabu (29/11).
Kendati menciptakan lapangan pekerjaan baru, jika dilihat dari volume angkatan kerja, otomatisasi tetap akan menggerus tenaga kerja manusia.
Jess Chen, peneliti dari Institute for Spatial Economic Analysis mengatakan, setelah tahun 2035 akan terdapat 18 juta robot yang berkapasitas sama dengan 100 juta tenaga manusia. Artinya, tetap ada yang harus dikorbankan dari revolusi industri tersebut.
Memang dengan semakin pesatnya kecanggihan teknologi, membuat manusia menjadi bergantung. Hingga akhirnya manusia pun akan tak berguna lagi. Karena Baru-baru ini ada keluaran kalau ratusan juta manusia akan menganggur.
Mengutip netz, berkembangnya teknologi kecerdasan buatan (AI) akan menggusur beberapa sektor lapangan pekerjaan. Melalui sistem otomatisasi, pekerjaan yang selama ini dilakukan manusia akan tergantikan dengan mesin atau robot.
Penelitian terbaru dari McKinsey Global Institute mengungkap, otomatisasi akan menghapus 800 juta angkatan kerja di seluruh dunia.
Sepertiga terjadi di sektor industri Amerika Serikat, sepertiga di Jerman. Di mana, 30 persen dari total jam kerja akan dikerjakan oleh sistem otomatisasi tanpa manusia.
Tak hanya itu, separuh atau 375 juta orang yang terancam kehilangan pekerjaannya harus mencari mata pencaharian baru.
Sebab, sektor mata pencaharian mereka terancam terhapus dengan keberadaan mesin-mesin tersebut. Singkat kata, mereka tidak bisa pindah perusahaan atau tempat kerja, namun harus mencari peruntungan baru di bidang lain.
Jika mengacu pada perkembangan teknologi, krisis ini baru akan terjadi setelah tahun 2030. Meski begitu, Michael Chui, analis McKinsey menjelaskan, terbenamnya satu sektor akan melahirkan sektor yang lain.
"Seperti revolusi dokar ke mobil, di mana mata pencaharian seperti pembuat kereta dan sepatu kuda akan lenyap, digantikan dengan perakit mobil dan petugas SPBU," ujar Michael Chui dikutip dari Market Watch, Rabu (29/11).
Kendati menciptakan lapangan pekerjaan baru, jika dilihat dari volume angkatan kerja, otomatisasi tetap akan menggerus tenaga kerja manusia.
Jess Chen, peneliti dari Institute for Spatial Economic Analysis mengatakan, setelah tahun 2035 akan terdapat 18 juta robot yang berkapasitas sama dengan 100 juta tenaga manusia. Artinya, tetap ada yang harus dikorbankan dari revolusi industri tersebut.
